Bercengkrama melalui Blog

Hallo..sebenarnya ini random doang sih, tapi yah gapapa lah yaa. Kali ini mendadak banget, pengen aja nulis lagi hahaha. Sudah lama banget engga nulis nih, dan mungkin kali ini saya cuman nge- post yang ringan aja kali yaa. Saya mau berbagi tentang pengalaman yang saya alami selama kurang lebih setahun.

Jadi, as far as you know, yes am study abroad in Kuala Lumpur. Berbagai macam hal sudah saya alami. Saya bertemu dengan berbagai manusia dengan karakter, background of life, sifat, dan masih banyak lagi. All my ups and down started from here.

Tahun pertama terlewati, tak terasa Saya sudah mengalaminya dan memulai lembaran baru, yaitu tahun kedua. Perlahan, Saya mencoba mengingat-ingat mengenai awal menginjak kaki di negara perantauan. Biasa saja, pikir saya. Nothing special. Namun silir berganti waktu, yah homesick itu berdatangan. Dulu, Saya senang sekali, melihat matahari pada pukul setengah tujuh pagi, sembari berfikir mengenai hal-hal yang membuat rindu. Teman, sekolah, suasana kelas, aktivitas di setiap hari, guyonan teman, keseruan di kelas, dan orang tua. Begitulah sang jingga membuat saya merindu.

Malaysia dan Indonesia sangatlah berbeda. Keduanya memiliki value yang berbeda. Jika kamu ingin mendapatkan salary yang cukup besar untuk seorang yang baru saja lulus sarjana, maka negara Malaysia lah jawaban nya. Namun, jika kamu menginginkan rumah, maka Indonesia lah jawaban nya. Indonesia adalah tempat kamu pergi dan pulang. Kemana pun kau pergi, jika kamu lelah dan sudah selesai dengan pencapaianmu, maka Indonesia lah jawabannya.

Mengingat-ingat kejadian yang terjadi kurang lebih setahun yang lalu, mulai dari teman, lingkungan, makanan, budaya, dan bahasa, semuanya butuh penyesuaian. Being adapted isn't a piece of cake. You've to be transformed as flexible as you are. Someone said I'm conservative, however, yes I do. And as far as I came, I've learned all many things, instead of study. And I don't mind with being a conservative, that is ok for me. At least, I can stabilize myself at which point I have to take an action.  It is really hard, even I'm ever settling a while at someplace. Feels like your life starting from this age. All responsibilities must be carried out by yourself. Yourself is your responsibility. At that point, my life started in that country.

Malaysia teach me to respect others' beliefs. There are numerous people in different races. With those differences, we have to understand that they aren't you at all. 

"Bhineka Tunggal Ika" adalah salah satu motto nasional negara pertiwi kita yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Maka tanamkan hal tersebut dalam diri kita dan implementasikan terhadap kegiatan sehari-hari, semisal kita bertemu dengan orang yang sangat jauh berbeda dari diri kita.

Dulu, dalam suatu ruang percakapan, ayah saya pernah menanyakan hal seperti ini kepada saya:
" Mengapa didunia ini ada berbagai agama, ras, suku, dan masih banyak lagi?"

Saya yang hanya pemudi yang pada waktu itu berumur 17 tahun, tidak mengerti akan pertanyaan ayah saya. Diam, bingung entah apa yang ingin saya jawab. Lalu, ayah berkata:
 "Karena, Tuhan ingin membuat kita mengenal dan memahami perbedaan"
  


Komentar

Postingan Populer